
- by Redaksi 2
- 07 November 2023
Warga Jagakarsa Keluhkan ‘Hilangnya’ Bus Transjakarta Jurusan Cipedak - Blok M
Jakarta, WartaKarya - Bus Transjakarta merupakan transportasi masa yang sangat membantu warga DKI Jakarta dan masyarakat umum lainnya, dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Namun akhir-akhir ini, semenjak adanya wabah penyakit Covid 19, Bus Transjakarta tidak lagi terlihat melewati Halte sekolah Jalan Joe Kelurahan Lenteng Agung, Kecamatan Jagakarsa, Jakarta Selatan.
Dengan tidak beroperasinya bus Transjakarta Jurusan Cipedak - Blok M yang merupakan unggulan transformasi masal DKI Jakarta itu, warga Jakarta, khususnya warga Kecamatan Jagakarsa merasa kesulitan dalam melaksanakan aktivitasnya sehari-hari, karena Bus tersebut hingga kini sudah tidak beroperasi lagi.
Anto warga Jagakarsa sangat kecewa sekali dengan manajemen Bus Transjakarta yang tidak memperhatikan masyarakat pengguna transportasi masal. Sejauh ini dia bekerja dibilangan Blok M rutin naik Bus Transjakarta pulang pergi. “Kini bus tersebut sudah hampir 4 tahun tidak kelihatan lewat di Jalan M Khafi 2,” kata dia, pada Selasa (7/11/2023).
Anto berharap gubernur DKI Jakarat Heru Budi Hartono untuk menindak lanjuti keluhan warga yang kesulitan dengan transportasi masal tersebut.
Menurut Anto sebelum ada Transjakarta, Kopaja 616 jurusan Cipedak - Blok M sudah ada dari dulu, keberadaan Kopaja 616 sangat membantu masyarakat untuk beraktivitas, namun anehnya tiba-tiba Pemrov DKI Jakarta menghapuskan trayek bus Kopaja 616, dengan penggantinya Bus Transjakarta. “Kini Transjakartanya sudah hampir 4 tahun tidak beroperasi lagi, lenyap bak mati suri,’’ katanya
Hal yang sama dikeluhkan Sri, warga Kelurahan Ciganjur, dia merasa kesulitan mengantar anaknya bersekolah bilangan Pasar Minggu, karena Bus Transjakarta trayeknya melintasi Pasar Minggu, namun bus tersebut tidak ada lagi.
“Padahal dengan adanya Bus Transjakarta tesebut telah membantu kesulitan biaya transportasi masyarakat menengah kebawah untuk beraktivitas, baik bekerja, maupun aktivitas anak sekolah,” katanya.
Warga berharap, ada tindak lanjut dari pihak berwenang, termasuk Gubernur DKI Jakarta, untuk mengatasi masalah ini dan mempertimbangkan kebutuhan masyarakat dalam layanan transportasi massal. **(Gus)